Jumat, 10 April 2009

KAMPANYE SOSIALISASI ANTI NARKOBA

A. LATAR BELAKANG

Sejak enam tahun terakhir modus operandi peredaran Narkoba (Narkotika dan Obat-obat terlarang) di Indonesia mengalami cara-cara yang lebih rapi, sehingga lebih sulit dideteksi oleh aparat dan masyarakat, karenanya sampai saat ini “trend” perkembangan kejahatan Narkoba semakin meningkat, kalau sebelumnya Indonesia di Indikasi hanya sebagai daerah transit, justru sekarang menjadi daerah konsumen, produksi dan pengekspor.

a.1. Ada beberapa hal yang melatar belakangi permasalahan tersebut:
  • Sebagai dampak kemajuan komunikasi dan trasportasi yang mengglobal sehingga adanya perubahan sikap budaya di kalangan remaja untuk meniru kehidupan budaya barat yang tidak lepas dari penggunaan Narkoba.
  • Kejahatan Narkoba suatu kegiatan bisnis yang menggiurkan karena keuntungannya yang sangat besar dan dapat diperoleh dalam waktu yang sangat singkat.
  • Penggunaan Narkoba dianggap dapat dijadikan sebagai pelarian atau jalan pintas dalam melepaskan permasalahan hidup yang dihadapi seseorang.
  • Indonesia yang mengalami tekanan ekonomi sangat buruk dan berkepanjangan banyak menimbulkan PHK serta bertambahnya jumlah pengangguran, putus sekolah, sehingga bisnis Narkoba menjadi bisnis yang menjanjikan keuntungan besar, oleh karena tidak menutup kemungkinan untuk memenuhi kebutuhannya terlibat dalam Narkoba.
  • Akibat ketidak stabilan politik dan ekonomi sampai saat ini membuat para elite politik berkonsentrasi pada masalah politik, sehingga dijadikan peluang bagi para pelaku kejahatan Narkoba.

Peredaran narkoba ditengah masyarakat kita sudah merasuki hampir semua kalangan, tidak ada satu kelompok masyarakat pun yang bisa menyatakan diri bebas atau kebal dari peredaran narkoba, narkoba tidak hanya merasuki mereka yang kaya-kaya (berada) tetapi juga menimpa keluarga menengah maupun bawah, bahkan tidak luput pula anak-anak jalanan, bahkan narkoba sudah merasuki keluarga para pengusaha, birokrat, teknokrat, dan aparat penegak hukum dan hampir seluruh lapisan masyarakat telah mereka masuki.

a.2. Ada beberapa aspek negatif yang diakibatkan oleh narkoba:

1. Moral
Narkoba sangat berpengaruh buruk pada perkembangan moral / budi pekerti, pengedar maupun pemakai narkoba sudah tidak mengindahkan lagi norma-norma nilai agama, budaya serta nilai kesusilaan.

“Mereka” ( pengedar/pemakai ) narkoba kerap kali menghalalkan segala cara agar tercapainya keinginan mereka.

“para pengedar” sudah tidak mempedulikan lagi akan generasi penerus bangsa, mereka secara sengaja merusaknya.

“Para pemakai” sudah tidak menyayangi diri mereka sendiri, mereka terbuai oleh narkoba bahkan mereka tidak menutup kemungkinan berbuat sesuatu yang bisa merugikan mereka sendiri maupun masyarakat.

2. Ekonomi
Sudah jelas pula bahwa konsumsi narkoba sangat merugikan, berapa besarnya dana yang dihamburkan oleh para pecandunya setiap hari secara sia-sia dan sama sekali tidak memberikan manfaat terhadap ekonomi nasional kecuali dinikmati oleh segelintir para pengedar dan produsennya, berapa besar biaya perawatan yang harus dihabiskan untuk menyembuhkan dan memulihkan kesehatan para pecandu tersebut, milyaran bahkan trilyunan rupiah yang terhambur percuma dan tidak bermanfaat setiap tahun dan dana yang beredar dinikmati oleh para pengedar narkoba ini sama sekali tidak bermaanfaat bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

3. Kesehatan
Tidak dipungkiri pula bahwa seiring dengan peredaran narkoba merebak pula kasus-kasus penyakit HIV AIDS dimana penularannya menjadi semakin mudah diantara para pemakai narkoba yang sering bergantian dalam menggunakan alat suntik maupun hubungan sex bebas yang mereka lakukan baik secara sadar maupun di kala mereka dalam pengaruh narkoba.


B. SOLUSI DAN PENANGGULANGAN
Disisi yang lain, informasi tentang penanggulangan dan bahaya penyalahgunaan Narkoba secara menyeluruh masih terasa kurang, pemahaman yang terbatas karena informasi sosialisasi tentang penanggulangan dan bahaya penyalahgunaan Narkoba tidak terlepas dari Media Cetak, Elektronik maupun dari Pemerintah sendiri terasa sangat lemah, atau dengan kata lain instrumen penanggulangan dan pencegahan bahaya narkoba masih 0,0 ( nol koma nol ), akibatnya para pengguna dan pengedar narkoba terus merajalela, masyarakat yang anti narkoba maupun aparat yang berkompeten masih jalan sendiri-sendiri, artinya, masyarakat kita jadi individualistis tidak mau tahu akan persoalan yang sedang dihadapi oleh masyarakat sendiri.

Sementara kita dihadapkan pada permasalahan yang amat sangat berat yang sekaligus harus segera kita atasi, karena kejahatan dan penyalahgunaan narkoba dapat mengancam kelangsungan hidup manusia sekaligus kehancuran generasi berikutnya “THE LOST GENERATION” dalam perspektif inilah Lembaga Profesional Kresna melihat arti penting hadirnya media khusus dalam bentuk buku tulis dengan cover tematis dengan pendekatan yuridis, fsikologis, medis dan religius.

Lembaga Profesional Kresna sebagai salah satu lembaga swadaya masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap upaya-upaya pencegahan peredaran narkoba terutama ditengah-tengah para peserta didik secara nasional dan oleh karenanya telah merancang suatu system dan gerakan kampanye sosialisasi anti narkoba secara nasional dan berkesinambungan dengan cara menerbitkan dan mengedarkan buku tulis yang di Disain dan mengingatkan para pelajar sepanjang tahun, baik selama proses belajar mengajar berlangsung maupun pada saat mereka berada di rumah.

b.1. Arti penting kehadiran media khusus buku tulis cover kampanye sosialisasi anti narkoba tersebut, adalah:
  • Sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat luas untuk memahami bahaya dan dampak buruk narkoba.
  • Dengan pendistribusian keseluruh masyarakat sehingga penanggulangan dari hulu lebih baik dari pada dimuara.
  • Media khusus tersebut memiliki posisi sebagai counter effect terhadap kejahatan narkoba yang gerakannya di tengah masyarakat sudah begitu terbuka.
  • Timbul empati antara aparat dan masyarakat secara bersama-sama dan bahu membahu memerangi narkoba.

Sebagai sarana prefentif, edukatif buku tulis tersebut memiliki kelebihan yang signifikan dibandingkan sarana media lainnya karena secara langsung dipakai oleh murid pelajar disekolah, disamping sebagai sarana belajar, buku tersebut akan selalu mengingatkan para murid pejara akan bahaya narkoba. Namun gagasan ini tentu saja tidak bisa diwujudkan apabila buku-buku yang diterbitkan itu tidak sampai ke tangan para pelajar dan mahasiswa yang menjadi sasaran kampanye, sementara untuk bisa mencapai sasaran dimaksud diperlukan pendanaan, tetapi hingga saat ini belum ada satu pihak pun baik Pemerintah maupun Lembaga Non-Pemerintah yang memberikan dukungan riel berupa pendanaan yang dibutuhkan untuk mencetak dan mengedarkan buku-buku dimaksud hingga mencapai sasaran.


C. TUJUAN
Kampanye gerakan anti narkoba yang digagas oleh Lembaga Profesional Kresna dengan cara menerbitkan buku tulis dengan Cover bergambar dan berisi pesan-pesan peringatan tentang bahaya narkoba ini bertujuan antara lain:
  • Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada para pelajar dan mahasiswa khusunya dan masyarakat umumnya tentang bahaya narkoba dan dampaknya bagi kehidupan dan masa depan mereka.
  • Memberikan pengetahuan kepada para pelajar dan mahasiswa dan masyarakat umum mengenai ciri-ciri dan bentuk-bentuk narkoba yang bisa dikenali secara fisik sehingga secara dini bisa menghindari dan tidak mencobanya.
  • Memberikan pengetahuan dan peringatan kepada para pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umumnya mengenai pola-pola penyebaran narkoba dan modus operandi para pengedar sehingga secara dini bisa dikenali dan berupaya menghindar melakukan hubungan dengan mereka.
  • Memberikan pengetahuan kepada para pelajar dan mahasiswa serta masyarakat pada umumnya mengenai aspek dan hukum narkoba, baik terhadap pengedar maupun pengguna.

D. SASARAN
Sasaran kampanye sosialisasi anti narkoba yang dilakukan dengan mengedarkan dan mendistribusikan buku tulis dengan cover gambar dan berisi pesan-pesan kampanye anti narkoba adalah para murid pelajar di seluruh Indonesia mulai dari jenjang Pendidikan dasar (SD/MI, SLTP/MTs, SMU/SMK dan MA).


E. DANA / ANGGARAN
Agar progaram sosialisasi anti narkoba ini dapat terlaksana dengan baik, maka dibutuhkan interfensi positif, bantuan moril atau materil dari segala aspek masyarakat baik dari Pemerintah, Swasta, Perbankan, maupun dari aspek masyarakat lainnya.


F. SPESIFIKASI
  • Untuk SD/MI
Isi : 30 Lembar = 60 halaman
Jenis kertas : - HVS 70 gram bergaris untuk halaman isi
- Boks Board 210 gram untuk halaman sampul /Cover
Cover : Cetak Full Color 4 halaman sampul /Cover
Ukuran : 17 x 20 cm (standar)
  • Untuk SLTP/MTs, SMU/SMK/MA
Isi : 40 Lembar = 80 halaman
Jenis kertas : - HVS 70 gram bergaris untuk halaman isi
- art carton untuk halaman sampul /Cover
Cover : Cetak Full Color 4 halaman sampul /Cover
Ukuran : 17 x 25 cm (semi standar)

G. PENUTUP
Mengingat bahwa bahaya peredaran narkoba yang mengancam kehidupan dan masa depan generasi muda bangsa Indonesia dewasa ini, hendaknya kampanye sosialisasi anti narkoba dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga akan menampakan berhasilnya sosialisasi anti narkoba melalui sarana pendidikan antaranya buku tulis bergaris yang senantiasa bersahabat dengan para murid pelajar khususnya dan lapisan masyarakat lainnya pada umumnya.

Akhir kata semoga gagasan yang diterima masyarakat banyak ini dapat dilaksanakan dengan kesungguhan sebagai upaya pencegahan dan penghadangan bahaya narkoba.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Isi Komentar Anda